Pengembangan keterampilan membaca hendaknya dilakukan pada anak sejak dini. Membaca hendaknya dikenalkan pada anak sejak dini, karena minat membaca dipengaruhi oleh lingkungan. Lingkungan yang relevan adalah orang tua, teman dan sekolah. Minat membaca hendaknya dipupuk pada diri anak sejak dini, agar tumbuh kecintaan yang diwujudkan dalam membaca sebagai budaya. Jadi budaya membaca anak mempunyai pengaruh yang besar pada setiap tahap pertumbuhan dan perkembangannya di masa dewasa.
Saat ini masih terdapat beberapa kendala dalam pengembangan budaya membaca anak. Ada sejumlah penyebab anak kurang membaca, misalnya: 1) kurangnya pemahaman orang tua akan pentingnya membaca; 2) akses Internet yang tidak terbatas dan tidak terpantau dengan baik pada perangkat; 3) kurangnya kualitas buku di perpustakaan sekolah.
Orang tua masa kini tidak mengutamakan kecintaan anaknya terhadap membaca sejak dini. Padahal, menumbuhkan budaya membaca pada anak merupakan tugas terpenting orang tua di rumah. Orang tua merupakan guru pertama yang dapat mengembangkan kemampuan membaca dan menulis anak dalam membaca. Hal ini berdampak langsung pada perkembangan pemikiran positif anak terhadap membaca dan menulis, khususnya membaca yang baik.

Apalagi di era internet sekarang ini, anak-anak lebih tertarik pada gawai dibandingkan buku. Gawai memiliki beberapa aplikasi media sosial dan aplikasi pendidikan lainnya. Selain itu didukung dengan akses Internet unlimited berkat Wi-Fi atau Hotspot dimanapun baik di sekolah maupun di tempat umum. Faktanya, anak-anak dapat menggunakan perangkat tersebut untuk meningkatkan kemampuan membaca mereka. Namun, anak-anak lebih tertarik pada program permainan perangkat keras dibandingkan bahan bacaan atau aplikasi pendidikan.

Di sekolah, investasi guru dalam pengembangan budaya membaca anak masih belum maksimal, jika belum tersedia bahan bacaan yang berkualitas. Buku-buku yang berisi pelajaran harus diserahkan ke perpustakaan sekolah. Dengan cara ini anak dapat terlibat langsung dalam membaca dalam seluruh proses pembelajaran yang didasarkan pada kemampuan membaca dengan baik dan benar.

Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan budaya membaca anak. Upaya pertama adalah orang tua menyediakan buku pelajaran untuk anaknya di rumah. Upaya lainnya adalah perlunya kontrol orang tua yang ketat terhadap penggunaan gawai anak, terutama untuk mengakses aplikasi pendidikan dan media sosial dengan konten berkualitas tinggi. Aspirasi ketiga adalah agar perpustakaan sekolah berfungsi dengan baik dan menyediakan buku pelajaran yang lengkap. Selain itu, sudut baca atau reading corner yang menarik juga dapat ditata di dalam kelas. Jadi memiliki perpustakaan atau pojok membaca yang menarik berdampak besar terhadap kemampuan membaca anak. Orang tua dan guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kemampuan membaca anak.

Oleh : Ribut Setyarini S.Pd

Pin It on Pinterest